Pencurian sumber daya laut merupakan masalah serius yang dapat memberikan dampak negatif terhadap ekosistem Indonesia. Dampak negatif dari pencurian sumber daya laut ini sangat mempengaruhi keberlangsungan lingkungan laut dan juga kehidupan masyarakat pesisir.
Menurut Dr. Bambang Susantono, Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB) bidang Keberlanjutan dan Perubahan Iklim, “Pencurian sumber daya laut merupakan ancaman serius bagi ekosistem Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang sulit untuk diperbaiki dan mengancam keberlanjutan sumber daya laut di Indonesia.”
Dampak negatif pencurian sumber daya laut terhadap ekosistem Indonesia juga dapat dilihat dari penurunan populasi ikan dan kerusakan terumbu karang. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sekitar 58% terumbu karang di Indonesia dalam kondisi baik, sedangkan sisanya mengalami degradasi akibat berbagai faktor termasuk pencurian sumber daya laut.
Pencurian sumber daya laut juga mempengaruhi mata pencaharian masyarakat pesisir yang bergantung pada hasil laut. Bapak Iwan, seorang nelayan di daerah pesisir Jawa Timur mengatakan, “Pencurian sumber daya laut membuat kami sulit untuk mencari ikan dan menghidupi keluarga. Kami berharap pemerintah dapat mengatasi masalah ini untuk keberlangsungan hidup kami.”
Untuk mengatasi dampak negatif pencurian sumber daya laut terhadap ekosistem Indonesia, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas pencurian sumber daya laut dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku pencurian.
Dengan kesadaran dan aksi nyata dari semua pihak, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif pencurian sumber daya laut terhadap ekosistem Indonesia. Sehingga, keberlangsungan lingkungan laut dan mata pencaharian masyarakat pesisir dapat terjaga dengan baik.