Peran Indonesia dalam kerjasama maritim internasional semakin diakui oleh dunia internasional. Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam kerjasama maritim di tingkat global.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, “Indonesia memiliki posisi strategis yang sangat penting dalam kerjasama maritim internasional. Kita memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan wilayah perairan yang luas, sehingga kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kerjasama di kawasan maritim ini.”
Salah satu contoh nyata dari peran Indonesia dalam kerjasama maritim internasional adalah sebagai anggota aktif dalam Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Coral Triangle Initiative (CTI). Melalui kerjasama ini, Indonesia berusaha untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang keamanan maritim, perlindungan lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
Menurut Direktur Eksekutif Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Rainer Heufers, “Peran Indonesia dalam kerjasama maritim internasional sangat penting untuk menciptakan stabilitas dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik. Dengan sumber daya kelautan yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam kerjasama maritim di tingkat regional dan global.”
Namun, untuk dapat memaksimalkan peran Indonesia dalam kerjasama maritim internasional, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dengan demikian, peran Indonesia dalam kerjasama maritim internasional bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga merupakan tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, Indonesia dapat menjadi kekuatan maritim yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan maritim internasional.